The Jambi Times, TANJABTIM | Pagi ini, Jumat (1/8/2023) Romi Hariyanto bergegas terbang ke Jakarta. Dia akan bertemu dengan Menteri Perdagangan Pp RI Zulkifli Hasan di kantornya. Romi tak sendiri, dia membawa sejumlah eksportir pinang Jambi. Romi harus hadir mendampingi para eksportir itu karena diminta langsung Zulhas.
Padahal, Romi baru dua hari lalu kembali dari Jakarta untuk mengikuti Rakernas PAN dan sempat pula bertemu Zulhas sang Ketua Umum partai berlambang matahari itu.
Romi rela membatalkan sejumlah agendanya hari ini demi memenuhi undangan Zulhas. “Saya diminta mendampingi langsung kawan - kawan eksportir, saya bersama Bupati Tanjab Barat Bang Anwar Syadat, selesai pertemuan InsyaAllah sore langsung kembali ke Jambi,”kata Romi di Kemendag, Jumat siang.
Soal agenda di Kemendag, Romi menjelaskan bahwa saat ini dia sedang berusaha keras agar tata kelola ekspor impor pinang bisa kembali normal. Pasalnya, sudah cukup lama komoditas ini tidak bergerak. Harga anjlok. Bahkan sejumlah petani pinang sudah menebang pohon pinang usia produktif lantaran harga yang tak sesuai dengan biaya operasional.
Romi bergerak cepat. Dari hasil telaahnya, anjloknya harga pinang lantaran pengaruh tatakelola ekspor impor. Posisi tawar eksportir lemah dan intervensi negara - negara pengimpor terlalu dominan.
Karena itu salah satu solusi yang diupayakan adalah membentuk asosiasi petani pinang yang merupakan kesatuan seluruh pihak terkait dalam tatakelola pinang. Hal ini demi meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam tata niaga pinang dengan negara - negara tujuan ekspor. “Salah satunya berkaitan dengan terlalu tingginya bea masuk dan pajak yang dikenakan pada pinang Indonesia yang masuk ke negara - negara itu. Akibatnya harga di tingkat petani jadi sangat tertekan. Hal inilah yang coba kita urai agar skemanya jadi saling menguntungkan. Nah untuk ikhtiar itu kita tidak bisa sendiri, kota butuh dukungan negara dalam hal ini kementerian perdaganagan dan kementerian terkait lainnya,”jelas Romi.
Pentingnya kehadiran asosiasi, dijelaskan Romi, karena selama ini para pemain pinang dalam negeri cenderung bermain sendiri - sendiri. Akibatnya, rentan terhadap intervensi baik harga maupun tata kelolanya. “Selama ini kita lemah di posisi itu, padahal produktivitas kita sudah sangat tinggi. Sudah saatnya kita mampu menjadi penentu. Minimal bargaining kita kuat dalam urusan tata kelola niaga pinang ini,”tambahnya.
Romi optimis ikhtiar yang sedang ia kerjakan mendapat sambutan positif pemerintah pusat. Apalagi, saat ini sudah cukup banyak daerah - daerah lain yang mendorong petani untuk menggeluti tanaman komoditas ini. “Meski belum termasuk sebagai komoditas unggulan, pinang saat ini sangat prospektif untuk diandalkan. Kita sudah buktikan saat tata niaganya masih baik beberapa waktu lalu, petani pinang tergolong kelompok petani yang cukup sejahtera,”tutupnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganagan Tanjabtim, Muhammad Awaluddin menjelaskan; kedatangan tim direspon dgn baik oleh kemendag dan permasalahan tata niaga pinang akan di sampaikan dan dicarikan solusi segera. “Pak menteri tadi menyampaikan bahwa beliau akan ke negara tujuan ekspor pinang, salah satunya India. Kebetulan beliau sekaligus mendampingi pak jokowi pekan depan ke India,” kata Awaluddin.
Zulhas berjanji akan mencari solusi tetkait biaya ekspor pinang Indonesia yang masuk ke India yang saat ini sangat tinggi yakni mencapai 108 persen.
“InsyaAllah dalam waktu dekat akan ada pembahasan teknis yang lebih kongkrit bersama semua pihak terkait agar persoalan ini segera bisa ada solusi jangka panjang,” Awaluddin menambahkan.***