Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Al Haris : Guru Adalah Garda Terdepan Pendidik Anak Bangsa

Jumat, 26 November 2021 | Jumat, November 26, 2021 WIB Last Updated 2021-11-26T13:31:52Z



The Jambi Times, JAMBI |
Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris,  S. Sos,  MH mengemukakan, peran guru sangatlah mulia, guru berada pada garda terdepan karena gurulah yang melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas dan beraklak mulia serta kreatif untuk 
membangun bangsa ini.

Demikian dikemukakannya , Saat Menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Guru  Nasional  dan Hari Ulang Tahun ( Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  Ke-76 Tahun 2021, bertempat di lapangan depan Kantor Gubernur Jambi,  Jum'at (26/11/2021).

Pada kesempatan ini Gubernur Al Haris membacakan pidato tertulis Menteri Pendidikan Kebudayaan,  Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, dimana Nadiem  menyampaikan, Tahun lalu adalah tahun yang penuh ujian.  semua 
tersandung dengan adanya pandemic. " Guru dari Sabang 
sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara mental, 
Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah pelajar untuk  memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran. Guru mau
tidak mau mempelajari teknologi yang belum pernah mereka 
kenal. Guru mau tidak mau menyederhanakan kurikulum 
untuk memastikan murid mereka tidak belajar di bawah 
tekanan." ucapnya.

" Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid 
mereka semakin hari semakin bosan, kesepian, dan 
kehilangan disiplin. Tidak hanya tekanan psikologis karena 
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak guru mengalami 
tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agar bisa “makan”.
Sangat wajar jika dalam situasi ini banyak guru yang terdemotivasi. Tapi ternyata ada fenomena yang tidak terkira. 

Saat saya menginap di rumah guru honorer di Lombok 
Tengah, saat saya menginap di rumah Guru Penggerak di 
Yogyakarta, saat saya menginap bersama santri di pesantren 
di Jawa Timur, saya sama sekali tidak mendengar kata “putus 
asa”.

Saat sarapan dengan mereka, saya mendengarkan terobosan-
terobosan yang mereka inginkan di sekolah mereka. Wajah 
mereka terlihat semangat membahas platform teknologi yang  cocok dan tidak cocok untuk mereka. Dengan penuh
percaya diri, mereka memuji dan mengkritik kebijakan 
dengan hati nurani mereka.kesehatan, dan terpukul secara batin." sambung Menteri

Dirinya menyadari bahwa pandemic ini tidak 
memadamkan semangat para guru,  tapi justru menyalakan 
obor perubahan." Guru-guru se-Indonesia menginginkan 
perubahan, dan kami mendengar.
Guru se-Indonesia menginginkan kesempatan yang adil 
untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi. Guru se- Indonesia menginginkan akses terhadap teknologi dan 
pelatihan yang relevan dan praktis. Guru se-Indonesia 
menginginkan kurikulum yang sederhana dan bisa 
mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap murid yang 
berbeda-beda. 

Guru se-Indonesia menginginkan pemimpin-pemimpin sekolah mereka untuk berpihak kepada murid, bukan pada birokrasi. Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan 
untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman.

Sejak pertama kali kami cetuskan, sekarang Merdeka Belajar sudah berubah dari sebuah kebijakan menjadi suatu gerakan. Contohnya, penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan Merdeka Belajar berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran. Gerakan ini makin kuat karena ujian yang kita hadapi bersama. 

Gerakan ini tidak bisa 
dibendung atau diputarbalikkan, karena gerakan ini hidup 
dalam setiap insan guru yang punya keberanian untuk 
melangkah ke depan menuju satu tujuan utama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah, saya tidak akan menyerah untuk 
memperjuangkan Merdeka Belajar, demi kehidupan danmasa depan guru se-Indonesia yang lebih baik." pungkasnya.

Usai menjadi inspektur upacara Al Haris menyampaikan ucapan selamat hari guru dan hari PGRI yang ke 76,  untuk itu kita harus mereview kembali,  bahwa banyak guru guru yang luar biasa bertugas di daerah desa desa terpencil dan jauh dari jangkauan,  tentu kita melihat masih banyak yang harus dibenahi sistem belajar dan juga infrastruktur pendidikan dan peningkatan kualitas guru kita harus kita tingkatkan, kita juga mengharapkan pemerintah pusat membantu guru guru kita yang berada di daerah,  selain itu kita tidak mengiginkan lagi adanya guru guru yang kena kriminalisasi yang dikarenakan diangap guru terlalu keras dalam mendidik anak, kita harus lindungi guru agar aman dalam mengajar,  kedepannya tidak adalagi kekerasan terhadap guru,  biarkan guru berkreasi selagi dalam kontek yang  benar  perlu dipertahankan. (Sapra Wintani,  Photo Agus Suprianto,  Vidio Ardi/Erik)


 

×
Berita Terbaru Update